KONSEP PEMROGAMAN TERSTRUKTUR

Pada dasarnya, Pemrograman Terstruktur itu pemrograman yang alurnya terurut dari proses baris atas ke baris bawah. Tetapi memungkinkan untuk melakukan pelompatan proses, ke baris program tertentu, secara umum dapat dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu :
  1. Melompat ke bagian bawah program dari posisi program saat ini.
  2. Melompat ke bagian atas program dari posisi program saat ini.
Dengan pemrograman terstruktur :
  1. Jika ada kebutuhan melompat ke bagian bawah, dapat digantikan dengan perintah Selection (If, Switch-Case).
  2. Jika ada kebutuhan melompat ke bagian atas, dapat digantikan dengan perintah Looping (For, While, Do-While).
Prinsip utamanya adalah, program tidak boleh melompat ke atas, kecuali untuk keperluan pengulangan atau terdapat kondisi tertentu.

METODE PENGEMBANGAN PEMROGAMAN TERSTRUKTUR
  1. Sekuensial, yaitu program yang tidak memiliki lompatan. Baris program dijalankan secara normal (lurus) satu per-satu dari atas ke bawah.
  2. Selection, yaitu program yang memiliki pilihan apakah harus menjalankan baris program sesuai dengan urutannya atau melompati sejumlah baris program tersebut.
  3. Looping, yaitu program yang juga mengandung pilihan apakah akan mengulangi program yang sudah pernah dijalankan sebelumnya atau tidak.
ALGORITMA
Algoritma adalah urutan-urutan dari instruksi atau langkah untuk menyelesaikan suatu masalah.

Kriteria Algoritma


NOTASI ALGORITMA
  1. Bahasa Natural (notasi deskriptif), Dengan notasi ini, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan bahasa yang jelas. Notasi ini cocok untuk algoritma yang pendek, namun untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efektif. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman cenderung relatif sukar.
  2. Pseudocode adalah deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas dari algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural dari suatu bahasa pemrograman yang ditujukan untuk dibaca oleh manusia, bukan oleh mesin.
  3. Diagram alir / flowchart adalah sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis (bangun datar beserta anak panah sebagai penunjuk arah proses) yang menyatakan tipe operasi program yang berbeda.
Simbol Flowchart

BAHASA NATURAL
Dengan notasi ini, deskripsi setiap langkah dijelaskan dengan bahasa yang jelas. Notasi ini cocok untuk algoritma yang pendek, namun untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efektif dan pengkonversian ke bahasa pemrograman relatif lebih sukar.
Contoh :


PSEUDOCODE
Notasi yang menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi. Keuntungan menggunakan notasi pseudocode adalah kemudahan mengkonversinya lebih tepat yang disebut mentranslasi ke code pemrograman, karena terdapat korespondensi antara setiap pseudocode dengan notasi bahasa pemrograman.
Contoh :


FLOWCHART
Sama halnya dengan notasi deskriptif, notasi ini cocok untuk algoritma yang pendek, namun untuk masalah yang algoritmanya besar, notasi ini jelas tidak efektif. Selain itu, pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman cenderung relatif sukar.
Contoh :

“Sekian Dan Terima Kasih”

No comments:

Post a Comment